Pada Khamis 23 Ogos 2012 jam 1.30 ptg
kami sekeluarga dalam perjalanan pulang dari Kuala Terengganu ke
Seremban. Radio dalam kereta pada ketika itu ialah saluran Pahang FM,
rakaman ceramah oleh Ustaz Abdullah Mahmud. Ustaz Abdullah
menceritakan sepatutnya bukan orang sihat yang beri sedekah kepada
orang sakit yang mereka ziarahi, tetapi orang sakitlah sepatutnya
memberi sedekah kepada orang sihat yang datang menziarahi mereka agar
dengan sedekah itu sembuhlah penyakit mereka dengan izin Allah.
Mengubati penyakit dengan sedekah
adalah ajaran Rasul saw. Banyak kisah di bawah ini bagaimana mereka
yang sakit, setelah habis ikhtiar secara perawatan moden dan
sebagainya, akhirnya mereka bersedekah dengan harapan Allah sembuhkan
penyakit mereka atas sebab sedekah tadi. Bahkan ada kisah di bawah
ini di mana Imam Masjid Jami’ur Ridhwan di Halab, Syiria yang habis
ikhtiar merawat anaknya yang demam teruk, akhirnya dia teringat
hadith Nabi mengenai sedekah boleh mengubati penyakit, lalu datanglah
seekor kucing yang kelaparan, lantas disedekahkan kepada kucing tadi
makanan. Dengan izin Allah disebabkan sedekah kepada seekor kucing,
anaknya tadi terus sembuh.
SUBHANALLAH !
Kisah-Kisah Keajaiban Sedekah dalam
Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Rasulullah bersabda :
“Obatilah orang yang sakit di antara
kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi)
“Ujian yang menimpa seseorang pada
keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan
puasa, shalat, sedekah, dan amar makruf nahi munkar.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Syaikh Sulaiman Bin Abdul Karim
Al-Mufarrij sebagaimana dikutip Al-Sofwah berkata:
“Wahai saudaraku yang sedang sakit,
sedekah yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah sedekah yang
diniatkan untuk memperoleh kesembuhan. Boleh jadi, Anda telah banyak
melakukan sedekah, tetapi hal itu tidak anda lakukan dengan niat
untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah Swt.
Di dalam Siyar A’lamin Nubala’
8/407 disebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada
‘Abdullah bin Mubarak v tentang luka bernanah (bisul) yang keluar
dari lututnya sejak tujuh tahun yang lalu. Ia telah mengobatinya
dengan berbagai macam obat dan banyak bertanya kepada para dokter,
tetapi belum sembuh juga. Maka beliau pun menjawab, “Pulanglah,
lalu galilah sumur di tempat orang-orang yang membutuhkan air.
Sesungguhnya aku berharap akan keluar mata air di sana, dan darahmu
akan berhenti.” Lelaki itu pun melaksanakan perintah Ibnul Mubarok,
maka ia pun sembuh.
Putrinya Sembuh Lantaran Sedekah
Ada sebuah kisah yang disampaikan oleh
Syaikh Sulaiman Al-Mufarraj –-semoga Allah memberinya taufik–,
bahwa seseorang telah bercerita kepada Syaikh perihal kisah ajaib
yang dialaminya, ia mengatakan, “Aku memiliki anak perempuan yang
masih kecil, yang terkena penyakit di tenggorokannya. Aku telah pergi
bersamanya ke beberapa rumah sakit dan telah membeberkan jenis
penyakit yang dialami anakku kepada banyak dokter, namun semuanya
tidak bermanfaat. Sakitnya menjadi semakin bandel. Aku hampir saja
ikut sakit lantaran memikirkan sakit anakku, yang menjadikan semua
anggota keluarga tak bisa tidur. Kami telah menempuh langkah-langkah
untuk meringankan sakitnya, hingga akhirnya kami merasa putus asa
dari semua itu, kecuali dari rahmat Allah Ta’ala.
Sampai suatu ketika datanglah secercah
harapan dan terbukalah pintu solusi. Ada seorang yang shalih
menghubungiku dan mengingatkanku akan hadits Nabi :
“Obatilah orang yang sakit di antara
kalian dengan sedekah.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)
Aku berkata kepadanya, “Sungguh, aku
telah banyak bersedekah.” Ia kembali berkata, “Bersedekahlah saat
ini dengan niat agar putrimu mendapatkan kesembuhan.” Akhirnya, aku
pun bersedekah dengan dilandasi kerendahan hati kepada salah seorang
fakir, namun segala sesuatunya tak ada perubahan. Aku
menginformasikan hal ini kepada orang shalih itu, dan ia berkata,
“Anda termasuk orang yang memiliki banyak harta. Hendaklah
sedekahmu seukuran dengan hartamu.”
Aku pun pergi untuk kedua kalinya, dan
mobilku kupenuhi dengan beras, ayam dan barang yang baik-baik dalam
jumlah yang besar, lalu kubagikan kepada orang-orang yang
membutuhkan. Mereka pun bergembira dengan sedekahku. Dan subhanallah,
tiba-tiba putriku menjadi sembuh total, alhamdulillah.
Penyakit Demam Tak Berdaya Melawan
Sedekah
Syaikh Sulaiman Al-Mufarraj mengatakan
bahwa kisah ini diceritakan oleh pelakunya sendiri, orang itu berkata
kepada Syaikh, “Anakku mengeluhkan penyakit demam dan panas, serta
ia tak mau makan. Aku pun pergi bersamanya ke beberapa klinik
pengobatan, namun panasnya tak kunjung turun dan keadaannya semakin
memburuk.
Aku masuk ke dalam rumah disertai
perasaan gelisah, tidak tahu apa yang harus aku perbuat. Isteriku
berkata kepadaku, “Hendaklah kita bersedekah untuknya.” Aku pun
segera menghubungi via telepon seseorang yang memiliki jalinan
hubungan dengan orang-orang miskin, aku berkata kepadanya, “Aku
berharap Anda mau shalat ‘Ashar di masjid, dan mau mengambil dari
tempatku 20 kantong beras dan 20 boks ayam, lalu hendaklah Anda
membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan.”
Aku bersumpah demi Allah, tidak sampai
lima menit sesudah aku menutup gagang telepon, tiba-tiba anakku telah
berlari-lari, bermain-main, berlompatan di atas sofa, dan makan-makan
hingga kenyang, serta ia telah sembuh total berkat karunia Allah dan
selanjutnya berkat keutamaan sedekah. Dan, aku berpesan kepada orang
banyak agar memberikan perhatian kepada sedekah, saat terkena
berbagai penyakit.”
Diprediksi Mati, Allah Menyelamatkannya
Dengan Sekedah
Syaikh ‘Abdul Hadi Badlah, Imam
Masjid Jami’ur Ridhwan di Halab Syiria, pernah bercerita, “Di
awal pernikahanku, Allah telah menganugerahkan kepadaku anak yang
pertama. Kami sangat bergembira dengan anugerah ini. Akan tetapi,
Allah berkehendak menimpakan penyakit yang keras kepada anakku.
Pengobatan seakan tak berdaya untuk menyembuhkannya, keadaan sang
anak semakin memburuk, dan keadaan kami pun menjadi buruk karena
sangat bersedih memikirkan keadaan buah hati kami dan cahaya mata
kami. Kalian tentu tahu, apakah artinya anak bagi kedua orang tuanya,
terutama ia adalah anak yang pertama!!
Perasaan buruk itu menyeruak di dalam
hati, karena kami merasa tak berdaya memberikan pengobatan bagi
penderitaan anak kami!!
Sehatnya kita memang merupakan perintah
Allah dan ketentuan-Nya, namun kita memang harus mengambil
langkah-langkah pengobatan dan tidak meninggalkan kesempatan atau
sarana apa pun untuk mengobatinya.
Seorang yang baik menunjukkan kepada
kami adanya seorang dokter yang berpengalaman dan terkenal, maka aku
pun pergi bersama anakku kepadanya. Anakku mengeluhkam demam yang
sangat tinggi, dan dokter itu berkata kepada kami, “Apabila panas
anak Anda tidak turun malam ini, maka ia akan meninggal esok hari!!”
Aku kembali bersama sang anak dengan
kegelisahan yang memuncak. Sakit menyerang hatiku, hingga kelopak
mataku tak mampu terpejam tidur. Aku pun mengerjakan shalat, lalu
pergi dengan wajah muram durja meninggalkan isteriku yang menangis
sedih di dekat kepala anakku.
Aku terus berjalan di jalanan, dan
tidak tahu apa yang harus aku perbuat untuk anakku!! Tiba-tiba aku
teringat dengan sedekah, dan ingat dengan hadits Rasulullah n,
tatkala beliau bersabda, “Obatilah orang yang sakit di antara
kalian dengan sedekah.” Namun, siapa yang akan aku temui di waktu
malam seperti ini. Aku bisa saja mengetuk pintu seseorang dan
bersedekah kepadanya, tapi apa yang akan ia katakan kepadaku jika aku
melakukan hal itu?
Tatkala aku berada dalam kondisi
bimbang seperti itu, tiba-tiba ada seekor kucing lapar yang mengeong
di kegelapan malam. Aku menjadi ingat dengan sabda Rasulullah n
tatkala ditanya oleh seorang sahabat, “Apakah berbuat baik kepada
binatang bagi kami ada pahalanya?” Beliau n menjawab, “Di dalam
setiap apa yang bernyawa ada pahalanya” (Diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim). Aku pun segera masuk ke rumahku, mengambil sepotong
daging, dan memberi makan kucing itu.
Aku menutup pintu belakang rumahku, dan
suara pintu itu bercampur dengan suara istriku yang bertanya, “Apakah
engkau telah kembali kepadaku dengan cepat?” Aku pun bergegas
menuju ke arahnya. Dan, aku mendapatkan wajah isteriku telah berubah,
dari permukaan wajahnya telah menyiratkan kegembiraan!
Ia berkata, “Sesudah engkau pergi,
aku tertidur sebentar masih dalam keadaan duduk. Maka, aku melihat
sebuah pemandangan yang menakjubkan!!”
Dalam tidurku, aku melihat diriku
mendekap anakku. Tiba-tiba ada seekor burung hitam yang besar dari
langit yang terbang hendak menyambar anak kita, untuk mengambilnya
dariku. Aku menjadi sangat ketakutan, dan tidak tahu apa yang harus
aku perbuat? Tiba-tiba muncul kepadaku seekor kucing yang menyerang
secara dahsyat burung itu, dan keduanya pun saling bertempur. Aku
tidak melihat kucing itu lebih kuat daripada burung itu, karena si
burung badannya gemuk. Namun akhirnya, burung elang itu pun pergi
menjauh. Aku terbangun mendengar suaramu ketika datang tadi.
Syaikh ‘Abdul Hadi berkata, “Aku
tersenyum dan merasa gembira dengan kebaikan ini. Melihat aku
tersenyum, isteriku menatap ke arahku dengan terheran-heran.”
Aku berkata kepadanya, “Semoga
semuanya menjadi baik.”
Kami bergegas mendekati anak kami. Kami
tak tahu siapa yang sampai terlebih dulu, tatkala penyakit demam itu
sirna dan sang anak mulai membuka matanya. Dan, pada pagi hari
berikutnya, sang anak telah bermain-main bersama anak-anak yang lain
di desa ini, alhamdulillah.
Sesudah Syaikh menyebutkan kisah
menakjubkan ini, anak tadi -–yang telah menjadi pemuda berumur 17
tahun, serta telah sempurna menghafalkan Al-Quran dan menekuni ilmu
syar’i–, ia menyampaikan nasihat yang mendalam kepada kaum
muslimin di masjid orang tuanya, Masjid Ar-Ridhwan di Halb, di salah
satu malam dari sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan yang penuh
berkah.
Sedekah Bisa Sembuhkan Penyakit
SETIAP penyakit ada obatnya. Jika
sebuah penyakit tidak sembuh juga meski sudah berobat ke mana-mana
dan dengan berbagai macam obat, maka kemungkinan sang obat penyembuh
belum ditemukan –hakikatnya tentu saja belum ada izin Allah Swt
untuk kesembuhannya.
Dalam mengobati penyakit secara umum
ada dua cara, yakni ikhtiar dan doa. Ikhtiar dilakukan dengan berobat
ke dokter, meminum atau memakan obatnya, lalu disempurnakan dengan
doa.
Namun belum banyak yang menyadari bahwa
salah satu obat mujarab –sebut saja ‘obat ekstra’—bagi sebuah
penyakit adalah sedekah, sebagaimana hadits: “Obatilah orang-orang
yang sakit di antara kalian dengan bersedekah” (Hadits ini
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih al-Jami’).
Dengan demikian, bersedekah, selain
akan membuat harta kita berkah dan bermanfaat, jika bisa menjadi
wasilah datangnya kesembuhan dari Allah Swt atas penyakit yang
diderita.
Syaikh Sulaiman Bin Abdul Karim
Al-Mufarrij sebagaimana dikutip Al-Sofwah berkata:
“Wahai saudaraku yang sedang sakit,
sedekah yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah sedekah yang
diniatkan untuk memperoleh kesembuhan. Boleh jadi, Anda telah banyak
melakukan sedekah, tetapi hal itu tidak Anda lakukan dengan niat
untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah Swt.
Oleh karena itu, coba Anda lakukan
sekarang dan tumbuhkanlah kepercayaan dan keyakinan bahwa Allah Swt
akan menyembuhkan diri Anda. Isilah perut para fakir miskin hingga
kenyang, atau santunilah anak yatim, atau wakafkanlah harta Anda,
atau melakukan sedekah jariah, karena sesungguhnya sedekah itu dapat
mengangkat dan menghilangkan berbagai macam penyakit dan berbagai
macam musibah dan cobaan…
Wahai saudaraku yang sedang sakit,
janganlah Anda bakhil terhadap diri Anda sendiri. Sekaranglah
waktunya untuk sedekah” (Shifatun ‘Ilaajiyyah Tuzilu Al-Amraadh
bi Al-Kulliyyah).
Ada seseorang bertanya kepada Abdullah
Bin Mubarak rahimahullah, tentang penyakit lututnya yang telah
diderita sejak tujuh tahun. Dia telah melakukan bermacam usaha untuk
mengobatinya dan telah bertanya kepada para dokter, tetapi belum
merasakan hasil. Maka Abdullah Bin Mubarak rahimahullah, berkata
kepadanya:
“Pergilah Anda mencari sumber air dan
galilah sumur di situ karena orang-orang membutuh-kan air! Aku
berharap ada air yang memancar di situ”.
Maka orang itu pun melakukan apa yang
disarankan oleh beliau, lalu dia pun sembuh” (Shahih At-Targhib).*