KASIH SAYANG

KASIH SAYANG

20140127

Buaya mengajar Quran kepada pembaca di Rusia


Pembaca buku di Rusia dikejutkan dengan satu lukisan kartun yang terdapat dalam buku kisah dongeng Rusia untuk pengajaran kepada anak-anak mengenai aspek kebersihan. Apa yang memeranjatkan dalam kartun tersebut sang buaya memegang sekeping kertas. Setelah dibuat kajian kertas tersebut ialah merupakan naskhah Al Quran dari surah Hijir , surah ke 15, ayat 1 hingga 15.

Pelukis yang melukis kartun tersebut sendiri tidak mengetahui bahawa gulungan kertas tersebut ialah dari Al Quran. Pelukis kartun tadi berkata dia membuat carian dalam internet dan mendapati gambar tersebut cantik dan amat sesuai untuk lukisannya tanpa mengetahui ianya adalah surah Al Quran.

SUBHANALLAH ! Buaya adalah makhluk ALLAH. Buaya-buaya amat menghormati ulamak-ulamak Islam di Negeri Sembilan pada zaman lampau. Buaya-buaya amat penting dalam menjaga kelangsungan ekosistem kita terutama dalam aspek kebersihan sungai dan laut.

Crocodile taught Quran to Russian readers

The tale is of educational nature and depicts value of cleanliness and its maintenance.

The tale is of educational nature and depicts value of cleanliness and its maintenance. But why is the page from the Quran in the hand of the crocodile that supposedly teaches cleanliness to the boy? The tales publisher contacted the artist who worked on book illustration and received no concrete answer as to why she decided to use the Quranic page. Apparently the artist had no idea as to what text was written on the page of a picture she found on the Internet and her search for suitable colors ended on that particular picture.

Surah Al-Hijr

1. Alif, Laam, Raa'. Ini ialah ayat-ayat Kitab (yang lengkap sempurna) dan Al-Quran yang memberi penjelasan.
2. Ada masanya orang-orang yang kafir merasa ingin kalaulah mereka telah menjadi orang-orang Islam.
3. Biarkanlah mereka makan dan bersenang-lenang dengan kemewahan dunia dan dilalaikan oleh angan-angan (daripada bertaubat dan insaf); kemudian mereka akan mengetahui kelak (bencana perbuatan mereka).
4. Dan tiadalah Kami binasakan (penduduk) sesebuah negeri melainkan ada baginya tempoh yang tertentu dan termaklum.
5. Sesuatu umat itu tidak dapat mendahului tempohnya yang telah ditentukan, dan mereka juga tidak dapat mengundurkannya.
6. Dan mereka yang ingkar berkata (kepada Nabi Muhammad): "Wahai orang yang kepadanya diturunkan Al-Quran, sesungguhnya engkau adalah orang gila".
7. "Sepatutnya engkau membawakan malaikat kepada kami (untuk menjadi saksi tentang kerasulanmu), jika betul engkau dari orang-orang yang benar!"
8. Tiadalah Kami menurunkan Malaikat melainkan dengan cara yang sungguh layak dan berhikmat, dan pada ketika itu mereka (yang ingkar) tidak akan diberi tempoh lagi.
9. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan Kamilah yang memelihara dan menjaganya.
10. Dan demi sesungguhnya! Kami telah utuskan Rasul-rasul sebelummu (wahai Muhammad), dalam kalangan kaum-kaum yang telah lalu.
11. Dan tiadalah seseorang Rasul pun yang datang kepada mereka, melainkan mereka mempersenda dan mengejek-ejeknya.
12. (Sebagaimana hati kaum-kaum yang telah lalu dimasuki perasaan mempersendakan Rasul-rasul) demikianlah pula Kami masukkan perasaan yang seperti itu ke dalam hati orang-orang yang berdosa (yang menentangmu).
13. Mereka tidak percaya kepada Al-Quran yang engkau bawa, padahal telahpun berlaku undang-undang membinasakan orang-orang yang telah lalu (yang mendustakan Rasul-rasulnya).
14. Dan kalau Kami bukakan kepada mereka mana-mana pintu langit, kemudian mereka dapat naik melalui pintu itu (pada siang hari yang membolehkan mereka menyaksikan segala kenyataan yang ada):
15. Tentulah mereka akan (mengingkari kenyataan yang benar itu dengan) berkata: "Hanya mata kami telah disilapkan penglihatannya bahkan kami adalah kaum yang telah disihirkan (oleh Muhammad)". (Al-Hijr 15:15)

Tiada ulasan: