ANAK-ANAK yang terpapar asap rokok atau
perokok pasif berisiko tinggi pada masalah paru-paru dalam jangka
panjang. Kesimpulan itu merupakan hasil penelitian para ilmuwan di
University Arizona, Amerika Serikat.
Sekelompok ilmuwan menganalisis hasil
penelitian 24 tahunan untuk menilai prevalensi dan faktor risiko
penyakit pernapasan kronis. Responden diminta mengisi kuesioner
setiap dua tahun dari tahun 1972 sampai tahun 1996
Anak Perokok Pasif Berisiko Sakit Paru
Riset menemukan 1 dari 2 anak terpapar
asap rokok sejak kelahiran hingga berusia 15 tahun.
Gejala pernapasan seseorang sangat
berhubungan dengan perilaku merokok orangtua.
VIVAnews - Anak-anak yang terpapar asap
rokok atau yang dikenal dengan secondhand smoke atau perokok pasif
berisiko tinggi mengalami gangguan paru-paru dalam jangka panjang.
Kesimpulan ini merupakan hasil studi ilmuwan Universitas Arizona,
Amerika Serikat.
REFORMASI FATWA ROKOK: DULU KHILAF
KINI IJMAK
Disediakan oleh : Mohd Azhar bin
Abdullah - Pensyarah KIAS
Sehubungan itu, tidak jauh kebenarannya
jika Ustaz Dato’ Haji Ismail Kamus dalam satu ceramahnya berseloroh
bahawa orang yang hisap rokok perlu hati-hati kerana asap yang
dihasilkan itu mampu menarik minat jin. Katanya; “Jin dijadikan
dari asap dan makan dari unsur asap seperti manusia dijadikan dari
tanah yang makan dari unsur kejadian tanah. Maka orang yang hisap
rokok sebenarnya kawan jin”. Kenyataan ini memberikan signal
tersirat apakah pengaruh asap yang menjadi makanan jin ini juga salah
satu faktor menyulitkan usaha “menalak tiga” rokok. Keadaan ini
membuat perokok begitu liat dan sukar memberikan keikhlasan suci
untuk membuang jauh-jauh tabiat rokok.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan